Kamis, 02 November 2017

Analisis Peluang Usaha

Peluang Usaha adalah kesempatan yang ada untuk bisa dimanfaatkan dalam memperoleh sebuah keuntungan bagi seorang wirausaha/wirausahawan.

Banyak peluang yang disia-siakan sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat peluang dan yang melihatpun belum tentu berani memanfaatkan peluang tersebut.

Hanya wirausahawan yang dapat berpikir kreatif serta berani mengambil resiko itulah yang dengan tanggap dan cepat memanfaatkan peluang.



Tujuan menganalisis peluang usaha :
1. agar memilih atau menentukan untuk sistem pemasarannya
2. mengetahui apakah itu banyak dibutuhkan oleh masyarakat atau tidak
3. mengetahui tingkat minat masyarakat terhadap barang tersebut.
4. mengetahui apakah akan mendapatkan laba/rugi


Pemetaan potensi usaha
1.Berdasarkan ciri khas daerah
2.Bertujuan mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
3.Dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif

Cara mengembangkan usaha
1. Melakukan survei
2. Memberikan kebebasan pada pengrajin
3. Memberikan dorongan kreatifitas pada pengrajin atau karyawan. Seperti mengajak karyawan berekreasi
4. Mengevaluasi ide usaha

Faktor dalam mempertimbangkan ide usaha
1. Faktor keuntungan
2. Faktor penguasaan teknis 
3. Faktor pemasaran
4. Faktor bahan baku
5. Faktor tenaga kerja
6. Faktor resiko
7. Faktor persaingan
8. Faktor managemen

Pertimbangan wirausaha
1. Jenis usaha sesuai hasrat dan minat 
2. Jenis usaha benar-benar membawa keuntungan
3. Jenis usaha yang mudah mengurus dan mengerjakannya
4. Jenis usaha yang disenangi dan dibutuhkan oleh konsumen
5. Jenis usaha yang bahan bakunya mudah didapat
6. Jenis usaha yang mendapat dukungan serta perlindungan pemerintah.
    5 ide yang perlu dikembangkan pada usaha kerajinan :
    1. Kerajinan yang memiliki harga murah dan menarik sehingga dapat dibeli oleh setiap kalangan konsumen.
    2. Kerajinan yang memiliki ukuran sedang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar sebagai oleh-oleh dan mudah diedarkan dengan berbagai transportasi.
    3. Kerajinan yang tidak mudah pecah atau rusak sehingga aman dibawa sebagai oleh-oleh atau diedarkan dengan berbagai transportasi 
    4. Kerajinan yang memanfaatkan barang bekas yang banyak bertebaran di sekitar tempat produksi.
    5. Kerajinan yang memiliki nilai jual yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai investasi

    Selasa, 03 Oktober 2017

    Kemasan (Pengertian, Macam-macam, Jenis, dan manfaat)





    Kemasan telah menjadi bagian penting dari sebuah karya. Saat ini kemasan sebuah produk turut menentukan apakah produk tersebut layak dikatakan berkualitas atau tidak. Seperti lukisan, jika tidak dilengkapi dengan figura maka lukisan tersebut nampak sebagai karya yang kurang lengkap. 


    Lalu, apa itu kemasan?
    Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna untuk mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan pada benda atau bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya. Maka dari itu, benda yang tidak dikemas akan mudah rusak jika dibandingkan dengan benda yang dikemas

    Macam-macam kemasan
    Ada 3 jenis bahan pembuat kemasan yang biasanya kita kenal yaitu Kertas, Kayu, dan Plastik. 

    1. Kemasan kertas

    Kemasan kertas merupakan salah satu kemasan yang fleksibel. Pada saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan untuk berbagai keperluan pengemasan barang. Adapun kelebihan kemasan kertas adalah karena harganya murah, mudah diperoleh dan pengunaannya yang luas. Namun, ada juga sisi kelemahan dari kemasan kertas yaitu tidak tahan air dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar.

    2. Kemasan plastik

    Kemasan plastik adalah kemasan yang paling mudah kita jumpai saat ini dan paling banyak digunakan hingga saat ini. Kemasan plastik memiliki kelebihan tahan terhadap air dan juga lingkungan sekitar. Selain itu kemasan plastik juga tahan lama. Namun, ada kelemahan dari kemasan plastik yaitu jika kemasan sudah tidak digunakan lagi maka akan sulit terurai dan akhirnya akan mencemari lingkungan sekitar. Kemasan plastik biasanya digunakan untuk mengemas berbagai barang, mulai dari yang barang yang ringan hingga barang yang berat.

    3. Kemasan kayu
    z

    Kemasan kayu sudah digunakan sejak jaman dahulu. Biasanya, kemasan kayu digunakan untuk mengemas barang-barang yang padat dan berat seperti emas, keramik, dan lain sebagainya. Kelebihan dari kemasan kayu adalah kuat. Sedangkan untuk kelemahannya, kemasan kayu sangat sensitif dengan air dan juga lingkungan. Biasanya kemasan kayu digunakan sebagai kemasan tersier, artinya kemasan kayu digunakan untuk mengemas barang yang sudah dikemas sebelumnya.

    Jenis Jenis Kemasan
    Berdasarkan struktur isi, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
    1. Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, dll). 
    2. Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya.
    3. Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.
    Lalu, apakah hubungan kemasan dengan promosi?
    Menurut Louw dan Kimber (2007), Kemasan produk ternyata memiliki tujuan untuk mendorong pembeli agar membeli produk tersebut.
    Sehingga, kemasan secara tidak langsung akan meningkatkan penjualan dan promosi kita.

    Minggu, 01 Oktober 2017

    Break Even Point (Titik Impas)

    Dalam ilmu ekonomi, terutama akuntansi biaya, break even point (titik impas) adalah sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan adalah seimbang sehingga tidak terdapat kerugian atau keuntungan.

    Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal.



    Pengetahuan akan angka break even ini sangatlah penting dalam melakukan analisis keuangan, maupun dalam perencanaan laba dan pengambilan keputusan. Perhitungan break even inidapat dijelaskan melalui contoh sebagai berikut:

    Misalkan biaya tetap(fixed cost) Rp 40.000,-, biaya ini dikeluarkan kendatipun tidak ada penjualan. Biaya variable Rp 1,2 per unit artinya berapa unit yang dijual biaya variabelnya dikalikan Rp 1,2. Bertambah besar volume penjualan bertambah besar pula biaya variable. Penjualan per unit dimisalkan Rp 2.

    Dari data ini dapat kita cari break even sebagai berikut:

    Penjualan adalah harga x Volume (unit)

    Sales    = Price x Quantity

    S          = P . Q

    S          =Rp 2 . Q

    P menggambarkan harga per unit, Q menggambarkan volume penjualan dalam unit, sedangkan S menggambarkan nilai total penjualan (sales).

    Total biaya adalah biaya tetap + biaya variable

    TC        = FC + VC

    Jika FC = Rp 40.000,- maka

    TC        = 40.000+ 1,2.Q

    Dari rumusan ini kita dapat membuat rumus break even.

    a.Rumus break even point

    Kalau kita ingin mengetahui total cost atau total penerimaan dari penjualan maka yang diperlukan hanya volume penjualan dalam unit (Q). setiap jumlah Q akan kita dapat menghitung sales,total cost, dan juga laba/rugi.

    Namun dalam BEP yang menjadi pegangan bagi kita adalah titik dimana perusahaan tidak mengalami laba dan tidak mengalami rugi atau istilah lainnya titik IMPAS.

    Titik impas ini terjadi apabila:

    TR (Sales)        = P. Q

    TC                    = FC + VC

    Jadi pada titik break even:

    Harga x Kuantitas Penjualan  = biaya tetap + biaya variable

    P . Q            =          FC+ VC

    P .Q             =          FC + (V . Q )

    (P. Q) – (V. Q)    =          FC

    Q (P-V)              =          FC

    v= harga variable cost per unit

    Jadi :

    Q= FC / (P-V)

    Dalam rumus dan contoh di atas maka break even dapat kita hitung sebagai berikut:

    Q       = 50.000

    b.Metode sederhana

    Dari hasil perhitungan ini dapat diketahui bahwa jumlah yang harus dijual kalau perusahaan berada pada titik impas (break even) adalah 50.000 unit.

    Perhitungan dengan cara lain dapat dilihat dari table sebagai berikut:

    Harga penjualan adalah Rp 2/unit.

    Biaya variable Rp 1,2

    Biaya tetap Rp 40.000,-



    Kamis, 14 September 2017

    Contoh Kerajinan Bahan Lunak Berbahan Dasar Lilin

    Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat. Sebelum abad ke-19, bahan bakar yang digunakan biasanya adalah lemak sapi (yang banyak mengandung asam stearat. Sekarang yang biasanya digunakan adalah parafin. Lilin pada umumnya berwarna putih dan berbentuk lonjong

    Dengan menyebarnya penerangan listrik, saat ini lilin lebih banyak digunakan untuk keperluan lain, misalnya perayaan ulang tahun, pewangi ruangan, makan malam yang romantis, dan kerajinan. Walaupun begitu, lilin juga masih sering digunakan sebagai alat penerangan ketika terjadi pemadaman listrik.

    Pembuatan kerajinan bahan dasar lilin cukup mudah dilakukan oleh semua orang. Ada 2 cara untuk membuatnya yaitu dengan cara mengukir lilin secara langsung atau dengan cara mencairkannya terlebih dahulu. Jika ingin mengubah bentuknya menjadi benda kerajinan yang unik dapat dilakukan pencairan dengan proses pemanasan di atas api/ kompor. Umumnya produk ini hanya digunakan untuk hiasan, apabila dibuat mainan akan berbahaya bila dimainkan oleh anak-anak.

    Fungsi lainnya bisa juga kita tambahkan beberapa bahan wewangian untuk keperluan pengharum ruangan atau untuk keperluan terapi. Sebagai pewangi ruangan bisa ditambahkan bahan pewangi dengan aroma yang segar seperti misalnya aroma bunga atau aroma buah buahan. Sedangkan untuk keperluan terapi bisa ditambahkan bahan lain seperti rempah rempah misalnya cengkeh, kayu manis, sirih, dan lainnya.

    Mengidentifikasi karya kerajinan bahan lunak.

    Berikut contoh produk yang dapat kita buat dari bahan dasar lilin
    Kesimpulan
    Lilin sebagai alat penerangan, ternyata juga dapat dibuat menjadi kerajinan yang unik dan indah. Cara membuatnya pun cukup mudah. Selain itu, jika kita niat dalam membuatnya, kita dapat menjadikan hal ini sebagai bisnis sampingan yang tentu akan menambang uang saku kita.